Sebelum terjung ke jalan foto-foto dulu, aksi “peduli autis” mahasiswa fakultas spikologi 2011
foto bareng bapak polisi
GERAKAN PEDULI AUTIS
Autism tergolong salah satu gangguan perkembangan pervasif, bersama dengan sindrum asperger, sindrum rett, gangguan disintegratif masa kanak-kanak & gangguan perkembangan pervasif ( DSM-IV-TR,2000 )
Karakter dari gangguan pervasif terlihat dari perkembangan interaksi sosialnya baik verbal maupun non verbal pada komunikasi, pola kegiatan dan peminatan yang terbatas. mengenali prilaku anak secara dini akan dapat menyelamatkan masa depan anak, anak autis tidak dapat berprilaku seperti anak normal lainnya namun dapat dilatih agar dapat mengurus diri sendiri dan berpartisipasi dengan peminatannya.
Ciri-ciri anak autis :
1. Kemampuan sosial & emosi kurang berkembang
2. Penggunaan bahasa sangat terbatas
3. Kurang mampu menunjukkan ekspresi emosi
4. Kurang mampu melakukan interaksi sosial
5. Memiliki ritme/rutinitas yang kaku
6. Senang mengeluarkan suara-suara yang tidak dipahami
7. Kemampuan berpikir sangat kongkrit
8. Memiliki disintegrasi sensori
9. Memiliki gerakan badan yang terbatas
Cara mengenali anak autis
1. Pahami apa yang menjadi rutinitasnya
2. Pahami disintegrasi sensori apa yang dimiliki
3. Selalu menganggap bahwa mereka sama dengan lainnya
4. Selalu ulang setiap intruksi, langkah demi langkah jangan pernah bosan
5. Berikan dan tunjukkan kasih sayang anda kepada mereka dengan tulus
6. Berbicaralah dengan mereka melalui kontak mata
7. Jangan remehkan mereka, mereka juga punya perasaan
Sumber
Parritz, R.H. Troy, M.F (2011). Desorders Of Childhood : Development and psychopathology. International Edition. Canada : Wadsworth Cengage Learning
Rekontruksi :
Kegiatan dilaksanakan tanggal 2 April 2011, yaitu (Aksi Peduli Autis) dengan tema “jangan remehkan kami, kami juga bisa” dari joglo Untag Surabaya menuju lokasi Jl. Raya Bratang (Perempatan traffic Light) masa aksi sekitar 30orang, acara sedikit tertunda yang awalnya direncanakan masa aksi peduli autis berangkat dari joglo menuju Jl. Raya Bratang (Perempatan traffic Light) pukul 14.30 akhirnya start jam 15.00 dikarenakan cuaca agak sedikit tidak bersahabat. Hujan rintik yang membuat kami sedikit agak basah tidak mematahkan semangat kami untuk menyuarakan bahwa kami juga peduli terhadap anak autis, dan sedikit memberikan gambaran terhadap masyarakat luas mengenai ciri-ciri dan cara menangani anak - anak penyandang autis dengan cara membentangkan spanduk, memberikan selebaran tentang autism dan stiker mengenai anak-anak penyandang autis. Sedikit orasi diiringi dengan lagu-lagu yang mana kami berharapan suara kami terdengar oleh masyarakat bahwa anak autism itu bisa seperti halnya manusia pada umumnya, mereka tidak bisa dianggap remeh sehingga kami memberi tema pada aksi ini dengan bertemakan “ jangan remehkan kami, kami juga bisa”. Sekitar kurang lebih jam menunjukkan 16.00 kami mengakhiri aksi peduli autis dengan masa aksi sekitar 30orang berterimakasi dan berfoto bersama bapak-bapak polisi yang telah membantu memperlancar dalam aksi peduli autis 02 april 2011 setelah itu masa aksi kembali kekampus dengan tertib dan lancar...
By A A-G
aat (abdurrahmatsyah) psikologi untag 2007, tukang zina yang hamil di luar nikah bersama adik kelasnya youli herlinna. Untag punya pengurus bem tukang zina yang hamil di luar nikah, benar-benar memalukan. Pengangguran yang punya anak istri, belum lulus kuliah ga punya pekerjaan tetap, dan selalu minta uang orang tuanya buat menghidupi anak istrinya. Dan hidup nebeng makan minum dirumah mertuanya di Jombang. Ini laki-laki apa banci, menghidupi anak istrinya aja ga bisa. Akibat dosa zina yang dilakukannya, sekarang anak hasil zinanya yang paling kasihan, kakinya terlahir cacat, tapi ga punya biaya yang cukup buat terapinya. Masa anaknya juga harus nanggung aib orang tuanya. Benar-benar pengangguran bejat, tukang zina, hamil diluar nikah
BalasHapus